Lubuklinggau, Elpublika.com – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuk Linggau nomor urut 1, H. Rodi Wijaya dan Imam Senen, menggelar kampanye dialogis di Kelurahan Wira Karya, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II, pada Senin (14/10/2024). Dalam acara ini, warga menyampaikan berbagai keluhan dan usulan, sementara ROIS memaparkan visi-misi serta program-program unggulannya.
Salah satu program andalan yang disampaikan H. Rodi Wijaya adalah “1 Kelurahan 1 Rumah Tahfidz.” Program ini dirancang untuk menciptakan generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya yang kuat. Menurutnya, keberadaan rumah tahfidz di setiap kelurahan sangat penting untuk melindungi anak-anak dari pengaruh buruk media sosial dan pergaulan bebas yang semakin sulit dikontrol. “Ini adalah salah satu upaya kami dalam menciptakan generasi yang lebih baik dan bermoral,” ujar Rodi di hadapan warga.
Rodi juga menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi kepada para guru honorer di rumah tahfidz dan menyediakan beasiswa perguruan tinggi negeri bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan. “Kami ingin memastikan bahwa pendidikan dan agama berjalan beriringan untuk membangun masa depan Lubuk Linggau yang lebih cerah,” tambahnya.
Selama sesi dialog, warga RT 08 Kelurahan Wira Karya juga menyampaikan beberapa keluhan. Mereka mengusulkan agar seorang warga disabilitas yang membutuhkan kursi roda segera mendapatkan perhatian. Selain itu, mereka meminta perbaikan bronjong dan jembatan yang sudah rusak, serta meminta agar bantuan UMKM tidak lagi salah sasaran. “Banyak proposal atas nama A, tapi yang menerima bantuan justru orang lain,” keluh salah satu warga.
Warga juga mengeluhkan rendahnya gaji petugas kebersihan dan kurangnya lapangan pekerjaan bagi anak muda. Menanggapi hal tersebut, Imam Senen menyampaikan bahwa mereka akan merealisasikan seluruh usulan tersebut jika terpilih. “Kalau kami menang, tentu semua akan kami realisasikan, karena anggarannya ada di pemerintah kota,” jawab Imam.
Untuk bantuan UMKM, Imam menegaskan bahwa mereka telah merencanakan bantuan tanpa agunan dan bunga maksimal sebesar Rp 10 juta, dan memastikan bahwa bantuan tersebut akan sampai kepada penerima yang tepat. Imam juga menjelaskan bahwa mereka telah mempersiapkan program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mencetak tenaga kerja berkualitas. “Dengan sertifikat dari BLK, perusahaan akan lebih tertarik merekrut anak-anak kita yang sudah terlatih,” tambahnya.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan harapan besar dari warga agar pasangan ROIS dapat membawa perubahan nyata bagi Kota Lubuk Linggau.