MURATARA – Kepala Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara, Shandy, menyayangkan tidak dilibatkannya pemerintah desa dalam kegiatan Forum Komite CSR Kabupaten Musi Rawas Utara yang digelar pada 28–29 Juni 2025 di Famvida Lubuklinggau. Kegiatan bertema “Corporate Social Responsibility (CSR), Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), serta Social Return on Investment (SROI)” itu dinilai tidak menyentuh wilayah yang seharusnya menjadi perhatian utama.
Melalui pesan WhatsApp yang dikonfirmasi langsung oleh media ini, Kades Belani menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah menerima undangan maupun informasi terkait forum tersebut.
“Tidak ada undangan sama sekali untuk itu, tidak tau siapa yang diundang. Di sekitar desa kita banyak perusahaan harusnya dilibatkan tapi ys gimana kita gak pernah dilabatkan walaupun cuma untuk diskusi,” ujar Shandy Hermanto, Kepala Desa Belani.
Ia juga menyoroti program-program sebelumnya yang diluncurkan oleh forum CSR, seperti program makan bergizi gratis, yang ternyata hanya sebatas seremonial tanpa kelanjutan nyata.
“Makanan bergizi gratis yang dari forum waktu itu aja gak jalan, cuma launching aja untuk iklan. Sampai sekarang ini tidak ada kelanjutan nya” Kata sandy.
Terpisah, Ilham Palesta yang merupakan aktivis di Bumi Silampari, turut menyoroti pelaksanaan Forum CSR Kabupaten Musi Rawas Utara yang dinilai tidak menyentuh masyarakat secara riil. Ia menegaskan bahwa pelibatan pemerintah desa adalah syarat utama agar program CSR tepat sasaran.
“Tidak dilibatkannya kepala desa dan minimnya kontribusi nyata dari program CSR menjadi tanda bahwa forum ini masih bersifat formalitas dan jauh dari upaya memberdayakan masyarakat secara substansial,” ujarnya.
Ilham juga mempertanyakan transparansi dan keberlanjutan program yang dijalankan oleh puluhan perusahaan di wilayah tersebut.
“Ada sekitar 40-an perusahaan yang beroperasi di Muratara, ini semua apa kontribusinya terhadap masyarakat? Apakah benar-benar untuk masyarakat atau cuma seremoni?” katanya.
Ia mendorong agar ke depan pelibatan instansi teknis, kepala desa, dan DPRD menjadi prioritas utama, demi memastikan CSR tidak sekadar laporan tahunan, tapi menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Saat dikonfirmasi terkait siapa saya yang dilibatkan, Ketua CSR Muratara Khawali tidak menjawab siapa saja yang dilibatkan.
“Besok kalau sudah selesai”jawab khawali via What’sAppnya.
Sebagai informasi, Desa Belani berada di wilayah strategis yang dikelilingi oleh aktivitas sejumlah perusahaan besar, sehingga menjadi salah satu wilayah yang seharusnya menjadi prioritas dalam implementasi CSR dan program pemberdayaan masyarakat.










