Kades Desak PT.BSL Bertanggung Jawab Atas Kerusakan Lingkungan dan Gaji Eks Karyawan

banner 468x60

Elpublika.com– Gelombang kemarahan warga Desa Belani memuncak dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Belani, Shandy Hermanto. Aksi yang digelar pada Rabu, 9 April 2025 itu menjadi penegasan sikap masyarakat atas ketidakpedulian PT. Barasentosa Lestari (BSL) terhadap dampak buruk yang ditimbulkan perusahaan terhadap desa mereka.

Disaksikan langsung oleh Bupati Musi Rawas Utara H. Devi Suhartoni, aparat kepolisian, dan TNI, masyarakat menuntut PT.BSL bertanggung jawab penuh atas seluruh kerusakan lingkungan dan sosial yang timbul akibat aktivitas perusahaan.

Salah satu sorotan utama dalam tuntutan aksi tersebut adalah limbah tambang yang diduga kuat telah mencemari sungai-sungai di Desa Belani, merusak ekosistem air dan merugikan warga yang menggantungkan hidup pada sumber daya alam tersebut.

Lebih dari itu, Kepala Desa juga mendesak PT.BSL untuk menyelesaikan hutang yang ditinggalkan oleh PT. BSE, yang mana merupakan perusahaan yang sebelumnya beroperasi untuk PT.BSL kepada eks karyawannya.

Menurut Shandy Hermanto, BSL tidak bisa cuci tangan atas masalah ini, karena jelas memiliki keterkaitan antar kedua perusahaan tersebut.

“Kami tidak tahu-menahu, BSL harus bertanggung jawab atas seluruh permasalahan yang timbul di Desa Belani,” tegas Shandy Hermanto dalam orasinya.

Dalam aksi yang didukung penuh oleh masyarakat, terdapat 20 tuntutan utama yang disuarakan. Di antaranya adalah permintaan alokasi 45 persen tenaga kerja dari warga asli Desa Belani sebagai bentuk pemberdayaan lokal dan langkah menuju kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Tuntutan lainnya meliputi transparansi CSR, penyelesaian konflik lahan, serta pemulihan sungai yang telah tercemar akibat aktivitas pertambangan.

Sementara itu, Bupati Muratara H. Devi Suhartoni dalam tanggapannya menekankan pentingnya menyeimbangkan antara hak, etika, dan batas hukum. Ia menyebut bahwa perusahaan telah berjanji akan bertindak bertahap.

“Saya paham kalian butuh kerja, saya sudah panggil perusahaan dan mereka bilang akan bertahap. Tapi bapak ibu juga harus paham, tidak semua bisa diterima, ada syarat dan batasnya,” ujar Bupati.

Pernyataan tersebut justru mempertegas jurang antara harapan rakyat dan kepedulian perusahaan maupun pemerintah daerah. Aksi ini menjadi simbol perlawanan masyarakat Desa Belani terhadap ketidakadilan, serta menjadi alarm keras bagi PT. Barasentosa Lestari untuk tidak lagi menutup mata atas kerusakan yang telah mereka timbulkan.

(Elda Elian Calav)

admin
Author: admin

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *