ELPUBLIKA.COM, MUSI RAWAS– Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Musi Rawas (Mura) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan seni dan budaya lokal melalui kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah Festival Lan Serasan Sekentenan Tahun 2025, Acara yang berlangsung selama dua hari, yakni 14–15 Oktober 2025 di Aula Taman Beregam, sukses digelar dengan meriah dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat serta para pelaku seni budaya di Bumi Lan Serasan Sekentenan.
Kepala Disbudpar Mura, H. Fatbone Hidayat, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan, Erwina Yulistianti, S.Sn, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah dalam menjaga, mengembangkan, dan memperkenalkan warisan budaya yang ada di Kabupaten Musi Rawas.
“Festival Lan Serasan Sekentenan ini menjadi wadah bagi pelaku seni dan masyarakat untuk mengekspresikan kecintaan terhadap budaya lokal. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengangkat tradisi sebagai bagian penting dari kebudayaan Musi Rawas yang harus kita lestarikan bersama,” ujar Fatbone.
Dalam festival tersebut, Disbudpar Mura menghadirkan berbagai lomba seni dan budaya, di antaranya lomba tari kreasi tradisi, lagu daerah Musi Rawas, gitar tunggal, serta teater. Setiap cabang lomba menampilkan kekayaan nilai-nilai budaya dan kreativitas masyarakat setempat, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan peserta.
Lebih lanjut, Fatbone menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap seni dan budaya daerah. Melalui festival seperti ini, masyarakat tidak hanya menikmati dan merayakan keindahan budaya lokal, tetapi juga belajar untuk menghormati dan menjaganya agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.
“Salah satu cara melestarikan budaya daerah adalah dengan mempelajari tarian dan alat musik tradisional, mengenakan pakaian adat sesuai acara tertentu, serta secara rutin mengadakan kegiatan lomba atau pentas seni seperti yang kita laksanakan sekarang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, budaya lokal merupakan identitas yang lahir dari hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat suatu daerah. Budaya tersebut tumbuh secara alami dan diwariskan dari generasi ke generasi, baik melalui seni, tradisi, pola pikir, maupun hukum adat. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan budaya lokal bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kewajiban bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Festival ini menjadi salah satu langkah penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda agar tidak melupakan akar budaya mereka. Kita ingin seni dan budaya di Mura terus berkembang dan tidak terpinggirkan oleh pengaruh budaya luar,” tegas Fatbone.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Musi Rawas, Hj. Riza Novianto Gustam, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival ini. Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan memperkuat identitas daerah.
“Kabupaten Musi Rawas dikenal sebagai daerah yang kaya akan keberagaman suku dan budaya. Dalam satu wilayah, kita bisa menemukan berbagai bentuk kesenian yang unik. Oleh karena itu, festival ini sangat penting sebagai alternatif pelestarian dan wadah ekspresi budaya lokal,” ujar Riza.
Ia juga mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai kesempatan berharga dalam memajukan kesenian dan kebudayaan daerah, sehingga masyarakat semakin tertarik untuk berperan aktif dalam kegiatan kebudayaan.
“Mari kita manfaatkan ajang ini sebaik-baiknya untuk menunjukkan potensi daerah sekaligus menanamkan kebanggaan terhadap warisan budaya Musi Rawas,” tutupnya.
Dengan terselenggaranya Festival Lan Serasan Sekentenan Tahun 2025, Disbudpar Musi Rawas berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan serta menjadi daya tarik wisata budaya bagi masyarakat luas. Lebih dari itu, festival ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya tidak hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang berakar kuat pada nilai-nilai kearifan lokal.














